Terimakasih telah mengisi celah di antara jemariku. 💙💙💙
Tag Archives: aku
Buku Untukmu
Palembang, 23 Desember 2013
Buku. Kita sama-sama memiliki kecintaan pada buku. Berkatnya, kita tak lagi sama-sama kaku. Bercerita tentang buku-buku, membuatku menerka-nerka siapa diri kamu.
Kuhadiahkan padamu sebuah buku, sebagai ucapan terimakasih telah menemaniku. Buku, yang kuharap bisa mengukir tawa di wajahmu.
Mengkhitbahku
Enam bulan yang lalu, ketika Engkau beserta Ayah dan Ibu menemui keluargaku. Meminta izin kepada kedua orangtuaku, untuk ku menggenapimu, menjadi istrimu, dan menjadi ibu dari anak-anakmu kelak. Hari itu (17 November 2015), Engkau resmi mengkhitbahku.
Terimakasih telah datang menjemputku dengan cara dan jalan yang baik.
💙💙💙
♥ReyNita♥
Ampera
Palembang, 22 Desember 2013
Parkiran Vico. Kamu bercerita tentang liburanmu ke Pulau Belitung dan Pulau Dewata. Sesaat kemudian, aku menerka-nerka. Diakah, sosok siluet lelaki berkacamata dan berkalungkan kamera? Iya, kamulah orangnya.
Selanjutnya, menikmati indahnya jembatan ampera adalah tujuan utama aku menyambangi kotamu. Kamu, masih tetap asyik dengan kamera. Sementara akupun sibuk memandangi ampera yang sungguh mempesona bertaburkan cahaya.
Kala itu di ampera, aku sedang belajar melepaskan rasa. Di tepi musi, aku sedang belajar menata diri.
Vanilla
Palembang, 22 Desember 2013
Pulau Kemaro, tempat pertama yang kita kunjungi bersama. Tak banyak percakapan di antara kita. Ya, selayaknya orang yang baru berjumpa.
Bahkan, saat awal-awal berada di objek wisata, aku tak tahu kamu di mana. Kamu yang begitu asyik dengan kamera.
Sebelum pulang, di dermaga. Wafer Tango rasa vanilla menjadi pembuka kata di antara kita. Kamu berdiri tepat di depan kedua bola mata. Tanganmu setia menggenggam kamera. Dan kita saling menatap melalui lensa.
Datang, Menjemputmu!
Palembang, 22 Desember 2013
“Nit, ada Conan Nit”, ucap sahabatku.
“Mana Bii,, mana?”, aku menengok ke kanan dan ke kiri mencarinya. Sahabatku sangat paham jika aku menyukai tokoh-tokoh dalam anime Detective Conan.
“Itu Conannya”, sahabatku menunjuk ke arahmu. Kamu, yang sedang berdiri di depan rumahmu. Kamu, yang memang sedang menunggu kehadiran kami.
Kami datang, menjemputmu.
Menemuimu
Palembang, 22-23 Desember 2013
Tak pernah sekalipun terlintas dalam benakku jika ternyata aku berhasil menemuimu, sosok siluet lelaki berkacamata dan berkalungkan kamera. Tanpa disadari, aku yang melangkah menuju ke arahmu.
Mengunjungi kotamu adalah hal yang sudah aku rencanakan jauh-jauh hari. Sementara kamu adalah hal yang sama sekali tidak aku rencanakan.
Kamu, yang ikut menemani selama menikmati kotamu. Kamu, sahabat baik sahabatku.
Dua tahun yang lalu, hari itu Minggu, tepat di Hari Ibu, aku menemukanmu.
Our ♥ Story Begin
Lampung, 02 Oktober 2013
Entah disengaja atau tidak, sebuah foto berobjek sesosok manusia ada dalam memory card camera digital milikku. Camdig yang beberapa minggu lalu dipinjam seorang sahabat saat ia berlibur ke Pulau Dewata.
Sedikit aneh memang, karena hanya ini satu-satunya potret berobjek manusia. Potret lainnya berupa landscape beberapa obyek wisata. Tapi, aku merasa tak perlu bertanya untuk tahu siapa dia, siluet seorang lelaki berkacamata dan berkalungkan kamera.
Dan inilah, awal cerita kita bermula,,